Bruce Arena, mantan pelatih tim nasional Amerika Serikat (USMNT), menyampaikan kritik pedas terhadap penunjukan Mauricio Pochettino sebagai pelatih kepala. Dalam podcast “Unfiltered Soccer” bersama legenda sepak bola AS Landon Donovan dan Tim Howard, Arena menyatakan bahwa pelatih asal Argentina tersebut tidak memahami budaya sepak bola Amerika Serikat secara mendalam. INDONESIA SCORE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Pochettino resmi ditunjuk pada Agustus 2023 dengan misi utama mempersiapkan USMNT untuk Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Utara. Namun, Arena menegaskan bahwa seharusnya posisi strategis tersebut diberikan kepada pelatih dalam negeri yang lebih memahami karakteristik pemain lokal dan budaya sepak bola AS.
“Dalam sepak bola internasional, pemahaman budaya sangat krusial. Seorang pelatih lokal pasti lebih mengerti kebanggaan nasional dan karakter pemain AS,” tegas Arena yang kini melatih San Jose Earthquakes di MLS.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Perbedaan Fundamental Pelatih Klub dan Tim Nasional
Arena menekankan perbedaan mendasar antara melatih klub dan tim nasional. “Pelatih tim nasional harus memahami betul ‘hewan’ yang dia latih – karakter pemain, budaya setempat, dan makna kebanggaan nasional,” ujarnya. Menurut Arena, hal inilah yang sering kali luput dari pelatih asing.
Kritik Arena mendapatkan momentum setelah USMNT mencatatkan dua kekalahan mengecewakan dari Panama dan Kanada dalam Final Liga Bangsa-Bangsa CONCACAF. Hasil ini dinilai Arena sebagai bukti ketidakpahaman Pochettino terhadap mentalitas pemain AS.
Di sisi lain, Pochettino justru mengkritik mentalitas pemain AS dalam beberapa kesempatan. “Bakat saja tidak cukup. Kami butuh perubahan sikap untuk bisa bersaing di level tertinggi,” kata pelatih Argentina tersebut. Pernyataan ini semakin memanasakan debat tentang pendekatan terbaik untuk timnas AS.
Baca Juga: Hansi Flick: Barcelona Puas dengan Kemenangan Tipis Setelah Mencetak Rekor 40 Tembakan
Jejak Kinerja Pelatih Asing vs Lokal di USMNT
Sejarah mencatat bahwa USMNT pernah meraih kesuksesan di bawah pelatih asing maupun lokal. Bora Milutinović sukses membawa AS lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 1994, sementara Arena sendiri membawa tim tersebut ke perempat final pada 2002 – prestasi terbaik AS di era modern.
Namun Arena berargumen bahwa konteks sepak bola AS telah berubah. “Sepak bola Amerika memiliki karakteristik unik dengan mayoritas pemain tumbuh melalui sistem MLS yang berbeda dengan Eropa atau Amerika Selatan,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pelatih lokal lebih memahami ekosistem ini secara utuh.
Klinsmann, pelatih asing terakhir sebelum Pochettino, memang berhasil membawa AS ke babak 16 besar Piala Dunia 2014. Namun prestasi tersebut dinilai Arena masih di bawah potensi sebenarnya karena ketidakpahaman budaya yang sama.
Tantangan Besar Menuju Piala Dunia 2026
Dengan waktu kurang dari dua tahun menuju Piala Dunia 2026, tekanan pada Pochettino semakin besar. Sebagai tuan rumah, AS dituntut tidak hanya tampil baik, tapi juga menunjukkan identitas permainan yang kuat.
Arena menyatakan kekhawatirannya: “Waktu semakin sempit. Mereka harus segera menemukan chemistry yang tepat antara pendekatan taktis Pochettino dan karakter pemain AS.” Mantan pelatih yang gagal membawa AS lolos ke Piala Dunia 2018 ini menekankan pentingnya keseimbangan antara modernitas dan pemahaman budaya lokal.
Masa depan akan membuktikan apakah Pochettino mampu menjawab tantangan ini. Yang pasti, debat tentang efektivitas pelatih asing untuk timnas AS akan terus berlanjut, terutama jika hasil-hasil pertandingan tidak segera membaik. Piala Dunia 2026 tidak hanya menjadi ujian bagi Pochettino, tapi juga bagi kebijakan federasi sepak bola AS dalam memilih pelatih tim nasional. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik indoskorupdate.com.