Landon Donovan, legenda sepak bola Amerika Serikat, secara tidak langsung mengkritik Christian Pulisic karena memilih absen dari Piala Emas CONCACAF 2025. Saat menjadi analis untuk final UEFA Nations League, Donovan menyinggung pentingnya komitmen pemain saat membela tim nasional. INDONESIA SCORE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Donovan mencontohkan dedikasi Cristiano Ronaldo, yang tetap bermain untuk Portugal di usia 39 tahun meski lelah dan cedera. “Jika Anda tidak ingin menanggapi kesempatan membela negara dengan serius, maka jangan datang,” ujarnya. Meski tidak menyebut nama, komentar ini diduga ditujukan kepada Pulisic, Yunus Musah, dan Antonee Robinson yang juga absen.
Kritik ini memicu perdebatan mengenai keseimbangan antara istirahat pemain setelah musim klub dan kewajiban membela tim nasional, terutama jelang Piala Dunia 2026.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tanggapan Tajam Ayah Pulisic terhadap Donovan
Mark Pulisic, ayah Christian, tidak tinggal diam menanggapi kritik Donovan. Ia menggunakan humor dengan meminta ChatGPT menjelaskan alasan Donovan mengambil cuti panjang dari sepak bola pada 2012-2013—yang berujung pada pengabaiannya di Piala Dunia 2014.
ChatGPT menyebutkan bahwa Donovan saat itu merasa lelah fisik dan mental setelah bertahun-tahun bermain di level tertinggi. “Ia butuh istirahat untuk kembali segar,” tulis AI tersebut. Tangkapan layar balasan ini diunggah Mark di Instagram dan disukai Christian, mengisyaratkan dukungannya.
Respons ini dinilai sebagai sindiran halus terhadap sikap Donovan yang dianggap tidak konsisten, mengingat ia sendiri pernah memilih beristirahat demi pemulihan.
Baca Juga: Mauricio Pochettino Tegaskan Komitmen pada USMNT, bantah Rumor ke Tottenham
Reaksi Publik dan Dukungan untuk Pulisic
Keputusan Pulisic absen dari Piala Emas menuai pro-kontra. Sebagian fans memahami kebutuhan pemain AC Milan itu untuk beristirahat setelah musim panjang. Lalu sementara lainnya, termasuk eks pemain Alexi Lalas, menilai ini sebagai kesalahan strategis.
Lalas berpendapat bahwa USMNT membutuhkan waktu bermain bersama lebih banyak jelang Piala Dunia 2026. Namun, banyak yang membela Pulisic dengan argumen bahwa pemain top Eropa seringkali menghadapi beban pertandingan berlebihan, sehingga istirahat adalah keputusan profesional.
Pelatih AS Mauricio Pochettino dikabarkan menyetujui permintaan Pulisic, menunjukkan bahwa keputusan ini telah melalui pertimbangan matang terkait kebugaran pemain.
Dilema Komitmen Klub vs. Tim Nasional
Kasus Pulisic menyoroti dilema klasik dalam sepak bola modern: keseimbangan antara kewajiban di klub dan tim nasional. Pemain seperti Pulisic menghadapi jadwal padat sepanjang tahun, meningkatkan risiko cedera dan kelelahan.
Di sisi lain, turnamen seperti Piala Emas menjadi ajang penting untuk mengasah chemistry timnas, terutama menjelang Piala Dunia. Kritik Donovan mencerminkan ekspektasi tinggi dari mantan pemain yang mengutamakan loyalitas pada negara.
Solusi ideal mungkin terletak pada komunikasi yang lebih baik antara federasi, klub, dan pemain untuk memastikan keputusan yang menguntungkan semua pihak tanpa mengorbankan performa jangka panjang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik indoskorupdate.com.