Claudio Ranieri, pelatih berpengalaman yang pernah membawa Leicester City meraih gelar Liga Premier, secara resmi menolak tawaran untuk melatih Timnas Italia. Keputusan ini diumumkan setelah Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memecat Luciano Spalletti akibat hasil buruk di kualifikasi Piala Dunia. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh INDONESIA SCORE.
Ranieri, yang saat ini menjabat sebagai penasihat senior AS Roma, menyatakan bahwa ia memilih untuk tetap setia kepada klub ibukota tersebut. “Saya berterima kasih kepada Presiden Gravina atas kehormatan ini, tetapi setelah pertimbangan matang, saya memutuskan untuk fokus pada peran baru saya di Roma,” ujarnya kepada ANSA.
Keputusan Ranieri ini menunjukkan komitmennya terhadap proyek jangka panjang AS Roma, meskipun tawaran melatih tim nasional merupakan kesempatan prestisius dalam karier kepelatihannya.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Alasan di Balik Penolakan Ranieri
Claudio Ranieri mengungkapkan bahwa keputusannya didasari oleh keinginan untuk berkontribusi penuh bagi AS Roma. Meskipun keluarga pemilik klub, Friedkin Group, memberikan kebebasan penuh kepadanya untuk memilih. Namun pelatih berusia 72 tahun itu merasa lebih nyaman melanjutkan perannya di Roma.
“Saya telah mendapat dukungan penuh dari manajemen Roma, tetapi akhirnya ini adalah keputusan pribadi,” tegas Ranieri. Ia juga menekankan bahwa posisinya sebagai penasihat senior membutuhkan dedikasi penuh, sehingga tidak ingin terbagi fokusnya.
Penolakan Ranieri ini menjadi pertimbangan penting bagi FIGC, yang kini harus mencari kandidat lain untuk mengisi posisi pelatih Timnas Italia sebelum laga kualifikasi Piala Dunia melawan Estonia pada September mendatang.
Baca Juga: Christian Pulisic dan Kontroversi Absen dari Piala Emas
Masa Depan Timnas Italia Pasca-Spalletti
Pemecatan Luciano Spalletti menandai babak baru bagi Timnas Italia, yang sedang berjuang memperbaiki performa setelah gagal lolos ke dua Piala Dunia berturut-turut. Kekalahan 0-3 dari Norwegia menjadi pemicu utama keputusan FIGC untuk mencari pelatih baru.
Ranieri sebenarnya dianggap sebagai kandidat ideal karena pengalaman luasnya di Serie A dan Liga Premier. Lalu serta reputasinya sebagai pelatih yang mampu membangkitkan mental tim. Namun, dengan penolakannya, FIGC harus mempertimbangkan nama-nama lain seperti Antonio Conte atau Vincenzo Italiano.
Timnas Italia membutuhkan sosok yang bisa membawa stabilitas dan identitas permainan baru. Lalu terutama menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026 yang semakin kompetitif.
Peran Ranieri di AS Roma ke Depan
Dengan tetap bertahan di AS Roma, Ranieri akan fokus membantu klub dalam pengembangan strategi dan rekrutmen pemain. Posisinya sebagai penasihat senior memungkinkannya memberikan masukan penting bagi manajemen dan pelatih kepala, Daniele De Rossi.
Ranieri telah membuktikan kemampuannya membawa Roma finis di posisi kelima Serie A musim lalu. Keberadaannya diharapkan dapat memperkuat ambisi klub untuk kembali bersaing di papan atas dan meraih tiket Liga Champions.
Keputusan Ranieri untuk menolak Timnas Italia sekaligus menunjukkan loyalitasnya kepada Roma. Lalu di mana ia ingin berkontribusi lebih besar dalam membangun tim yang kompetitif di musim-musim mendatang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik indoskorupdate.com.