Karier gemilang Lewis Hamilton, seorang ikon dalam dunia Formula 1 yang telah mengukir sejarah dengan prestasinya yang luar biasa.
Dengan tujuh gelar juara dunia, ia berbagi rekor ini dengan Michael Schumacher. Hamilton juga memegang rekor untuk jumlah kemenangan balapan terbanyak, pole position, podium, poin karier, dan laps yang dipimpin. Simak terus untuk pembahasan yang lebih menarik dari sepak bola, yang telah kami rekomendasikan untuk anda kunjungi hanya di INDONESIA SCORE.
Awal Mula dan Perjalanan Karier
Lewis Carl Davidson Hamilton lahir pada 7 Januari 1985, di Stevenage, Hertfordshire, Inggris. Masa kecilnya diwarnai dengan semangat kompetisi dan dukungan keluarga yang kuat. Ayahnya, Anthony Hamilton, yang memiliki keturunan Grenada, dan ibunya, Carmen Larbalestier, yang berasal dari Inggris, berpisah ketika ia berusia dua tahun.
Setelah itu, Lewis tinggal bersama ibunya hingga usia 12 tahun, sebelum akhirnya pindah bersama ayahnya, yang sangat berperan dalam mengembangkan minatnya pada dunia otomotif. Minat Hamilton pada balap dimulai sejak usia dini. Pada usia lima tahun, ayahnya membelikannya sebuah mobil radio-kontrol. Setahun kemudian, ia sudah menunjukkan bakatnya dengan menempati posisi kedua dalam kejuaraan nasional BRCA, bersaing dengan peserta dewasa.
Pada usia enam tahun, Hamilton menerima hadiah Natal yang mengubah hidupnya sebuah go-kart. Ayahnya berjanji akan mendukung penuh karier balapnya asalkan ia tetap berprestasi di sekolah. Untuk mewujudkan impian putranya, Anthony rela mengambil pekerjaan tambahan, bahkan hingga empat pekerjaan sekaligus, termasuk menjadi salesman dan pemasang iklan, sambil terus mendampingi Lewis di setiap balapan.
Perjalanan Hamilton di dunia karting dimulai pada tahun 1993, dan dengan cepat ia menunjukkan dominasinya dengan memenangkan berbagai balapan dan kejuaraan kelas kadet. Pada usia 10 tahun, ia mencetak sejarah sebagai pembalap termuda yang memenangkan Kejuaraan Karting Kadet Inggris.
Pada tahun yang sama, Hamilton memberanikan diri menghampiri Ron Dennis, kepala tim McLaren Formula 1, di acara Autosport Awards dan menyampaikan ambisinya untuk membalap untuk timnya suatu hari nanti. Dennis terkesan dengan keberanian dan keyakinan diri Hamilton, dan menuliskan pesan di buku tanda tangannya: “Telepon saya dalam sembilan tahun, kita akan menyelesaikan sesuatu saat itu”.
Nikmati pertandingan Timnas tanpa gangguan. Download aplikasi ShotsGoal sekarang dan saksikan siaran langsung tanpa iklan, jadwal real-time, serta berita eksklusif di genggaman Anda.
Meraih Gelar Juara Dunia Pertama
Pada tahun 1998, Ron Dennis memenuhi janjinya dan menawarkan Hamilton tempat dalam program pengembangan pembalap muda McLaren. Kontrak tersebut mencakup opsi untuk mendapatkan kursi di Formula 1 di masa depan, yang akan menjadikannya pembalap termuda yang pernah mendapatkan kontrak dengan prospek untuk membalap di F1. Hamilton terus menunjukkan kemajuan yang pesat di berbagai ajang balap junior, termasuk Formula Renault dan Formula Three.
Pada tahun 2006, ia memenangkan kejuaraan GP2 pada percobaan pertamanya, yang membuka jalannya menuju Formula 1. Pada tahun 2007, Hamilton resmi bergabung dengan tim McLaren, berpartner dengan juara dunia dua kali, Fernando Alonso. Debutnya di Formula 1 sangat mengesankan, dengan meraih podium di balapan pertamanya dan mencetak sejumlah rekor lainnya.
Sepanjang musim, Hamilton menunjukkan performa yang konsisten dan bersaing ketat dengan Alonso, yang memicu ketegangan di antara keduanya dan di dalam tim. Meskipun demikian, Hamilton berhasil finis sebagai runner-up di klasemen akhir, hanya terpaut satu poin dari Kimi Räikkönen, yang memenangkan gelar juara dunia. Musim 2008 menjadi puncak dari perjuangan Hamilton untuk meraih gelar juara dunia pertamanya.
Ia memenangkan lima balapan dan meraih sepuluh podium sepanjang musim. Balapan di Grand Prix Inggris menjadi salah satu penampilan terbaiknya, di mana ia memenangkan balapan dengan selisih lebih dari satu menit dari Nick Heidfeld yang berada di posisi kedua. Pada balapan terakhir di Brazil, Hamilton harus finis di posisi kelima atau lebih baik untuk mengamankan gelar juara dunia.
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung, Ungkap Tetap Tinggal di Asrama Meski Sudah Menikah
Dominasi Bersama Mercedes
Keputusan Lewis Hamilton untuk bergabung dengan tim Mercedes pada tahun 2013 awalnya dianggap sebagai sebuah perjudian oleh banyak pihak. Namun, perubahan regulasi yang signifikan pada tahun 2014, yang memperkenalkan mesin turbo-hybrid, membuka jalan bagi era dominasi Mercedes di Formula 1. Hamilton dan timnya berhasil memanfaatkan regulasi baru ini dengan sangat baik, menciptakan mobil yang sangat cepat dan andal.
Pada musim 2014, Hamilton bersaing ketat dengan rekan setimnya, Nico Rosberg, dalam perebutan gelar juara dunia. Keduanya saling beradu sepanjang musim, dengan Hamilton berhasil memenangkan 11 balapan dan Rosberg memenangkan 5 balapan. Pada akhirnya, Hamilton berhasil mengamankan gelar juara dunia keduanya, mengungguli Rosberg dengan selisih 67 poin.
Dominasi Mercedes terus berlanjut pada musim 2015, dengan Hamilton kembali meraih gelar juara dunia, kali ini dengan keunggulan yang lebih besar atas Rosberg. Setelah Rosberg pensiun secara tiba-tiba pada akhir musim 2016, Hamilton menghadapi tantangan baru dari pembalap Ferrari, Sebastian Vettel.
Meskipun Vettel memberikan perlawanan yang sengit, Hamilton berhasil memenangkan gelar juara dunia pada tahun 2017 dan 2018. Ini menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan mengatasi tekanan. Dengan empat gelar juara dunia yang diraih dalam lima musim, Hamilton dan Mercedes telah membuktikan diri sebagai kekuatan dominan di Formula 1. Dominasi ini semakin ditegaskan dengan gelar juara dunia yang diraih Hamilton pada tahun 2019 dan 2020, menyamai rekor tujuh gelar juara dunia milik Michael Schumacher.
Rekor dan Statistik
Lewis Hamilton telah mencatatkan sejumlah rekor dan statistik yang mengesankan sepanjang kariernya di Formula 1. Ia memegang rekor untuk jumlah kemenangan balapan terbanyak dengan 105 kemenangan. Michael Schumacher berada di posisi kedua dengan 91 kemenangan. Hamilton juga memegang rekor untuk jumlah pole position terbanyak, dengan 104 pole.
Selain itu, Hamilton memegang rekor untuk jumlah podium terbanyak, dengan 201 podium. Ia juga memegang rekor untuk jumlah poin karier terbanyak, dengan 4803.5 poin. Hamilton juga memegang rekor untuk jumlah laps yang dipimpin terbanyak. Statistik ini menunjukkan dominasi dan konsistensi Hamilton selama bertahun-tahun di Formula 1.
Hamilton juga menjadi pembalap pertama yang mencapai 100 kemenangan balapan dan 100 pole position. Ia mencapai tonggak sejarah 100 kemenangan di Grand Prix Rusia pada tahun 2021. Hamilton juga menjadi pembalap pertama yang mencapai 100 pole position di Grand Prix Spanyol pada tahun 2021.
Kesimpulan
Karier Lewis Hamilton di Formula 1 adalah sebuah perjalanan yang luar biasa, penuh dengan pencapaian gemilang. Rekor yang memecahkan sejarah, dan pengaruh yang melampaui dunia balap. Dari seorang anak muda yang bermimpi membalap untuk McLaren hingga menjadi seorang legenda dengan tujuh gelar juara dunia. Hamilton telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa.
Dominasinya bersama Mercedes pada era turbo-hybrid telah mengubah lanskap Formula 1 dan menginspirasi jutaan penggemar di seluruh dunia. Dengan kepindahannya ke Ferrari pada musim 2025, babak baru dalam karier Hamilton akan segera dimulai.
Meskipun usianya tidak lagi muda, semangat juangnya dan kemampuannya untuk beradaptasi menunjukkan bahwa ia masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Tidak peduli apa yang terjadi di masa depan, warisan Lewis Hamilton di Formula 1 akan tetap abadi, menginspirasi generasi pembalap dan penggemar untuk mengejar impian mereka dengan keberanian, tekad, dan integritas.