Monday, March 31INDONESIA SCORE
Shadow

Pelatih Bahrain Heran! Indonesia Punya 300 Juta Penduduk, Tapi Masih Andalkan Pemain Belanda

Pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic, mengaku heran dengan Indonesia yang saat ini memiliki 300 juta penduduk namun memilih untuk menaturalisasi dan lebih andalkan pemain dari Belanda.

Pelatih Bahrain Heran! Indonesia Punya 300 Juta Penduduk, Tapi Masih Andalkan Pemain Belanda

Kebijakan naturalisasi pemain terus menjadi perbincangan hangat di sepak bola Indonesia. Langkah ini dianggap sebagai cara cepat untuk meningkatkan kualitas tim nasional, tetapi juga memunculkan perdebatan.

Baru-baru ini, pelatih Bahrain, Dragan Talajic, mengungkapkan keheranannya terhadap pendekatan Indonesia yang masih mengandalkan pemain kelahiran Belanda. Disini INDONESIA SCORE akan membahas apa komentar dari Pelatih Timnas Bahrain, Isu terkait Naturalisasi hingga tantangan yang ada di masa depan.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Komentar Mengejutkan Pelatih Bahrain

Dalam wawancara sebelum laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Indonesia, Dragan Talajic mengungkapkan pendapatnya yang cukup tajam.

“Setiap kali saya menonton tim nasional Indonesia, selalu ada 2-3 pemain baru yang bukan berasal dari Indonesia, tetapi dari Belanda atau Inggris. Indonesia punya 300 juta penduduk, tapi tetap mengandalkan pemain dari luar. Itu tidak masalah, saya tetap menghormati tim nasional Indonesia,” ujar Talajic.

Pernyataan ini langsung menjadi sorotan, baik di dalam negeri maupun media internasional. Banyak yang mempertanyakan efektivitas naturalisasi dalam jangka panjang, sementara sebagian lainnya menganggapnya sebagai solusi instan demi meningkatkan kualitas tim.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Naturalisasi, Solusi atau Jalan Pintas?

Pelatih Bahrain Heran! Indonesia Punya 300 Juta Penduduk, Tapi Masih Andalkan Pemain Belanda

Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang paling aktif dalam naturalisasi pemain sejak 2022. Pemain seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Elkan Baggott yang memiliki latar belakang Eropa telah menjadi bagian penting dalam skuad Garuda. Bahkan, dalam beberapa pertandingan terakhir, sembilan dari sebelas pemain inti berasal dari Belanda.

Banyak yang melihat kebijakan ini sebagai langkah cepat untuk meningkatkan daya saing di level internasional. Namun, mantan pejabat PSSI, Adhika Wicaksana, memberikan pandangan berbeda.

“Kalau berbicara sepak bola murni, ini adalah masalah yang harus jadi perhatian serius PSSI. Kita butuh program pengembangan pemain muda yang kuat sebagai investasi jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga: Debut Manis Joey Pelupessy Bersama Timnas Indonesia

Tekanan pada Patrick Kluivert

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, berada dalam sorotan setelah kekalahan 1-5 dari Australia. Sebagai pelatih asal Belanda yang baru memulai kariernya di Indonesia, Kluivert menghadapi tekanan besar untuk membuktikan bahwa naturalisasi memang bisa membawa hasil positif.

Dalam konferensi pers sebelum menghadapi Bahrain, Kluivert menegaskan komitmennya untuk membawa Indonesia meraih kemenangan.

“Kami menganggap ini sebagai laga final dan akan melakukan segalanya untuk menang. Semangat tim sangat luar biasa,” katanya.

Apakah Naturalisasi Di Perlukan Timnas Indonesia?

Naturalisasi memang memberikan dampak instan. Indonesia berhasil melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya dan mencatat sejarah dengan lolos ke fase gugur Piala Asia 2023. Namun, langkah ini juga menimbulkan pertanyaan soal identitas timnas dan masa depan sepak bola Indonesia.

Sebagai negara yang pernah tampil di Piala Dunia 1938, Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar untuk membangun tim kuat melalui pengembangan pemain lokal. Sayangnya, kurangnya infrastruktur dan pembinaan usia muda masih menjadi kendala utama.

Tantangan Masa Depan

Kemenangan kemarin malam melawan Bahrain bukan sekadar soal peluang lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi juga menjadi gambaran arah sepak bola Indonesia ke depan. Komentar pelatih Bahrain memberikan refleksi penting dengan jumlah penduduk yang besar, apakah Indonesia masih perlu bergantung pada pemain asing?

Jawaban dari pertanyaan ini terletak pada komitmen jangka panjang dalam membangun akademi, infrastruktur, dan sistem pembinaan yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Dengan mencuatnya ungkapan dari Pelatih dari Bahrain yang heran dengan Timnas Indonesia. Tidak bisa di pungkiri jika naturalisasi memang membantu Indonesia bersaing di level internasional, tetapi untuk membangun tim yang solid dan berkarakter, keseimbangan antara pemain naturalisasi dan pemain lokal sangat dibutuhkan. Laga melawan Bahrain bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi juga refleksi tentang masa depan sepak bola Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *