Tuesday, October 14INDONESIA SCORE
Shadow

Regulasi 11 Pemain Asing Dikritik, Pelatih Timnas U-20 Pilih Jumlahnya Dibatasi

Rencana regulasi yang 11 pemain asing di Super League 2025/2026 mendapat kritik dari pelatih Timnas Indonesia U-20, Frank van Kempen.

Regulasi 11 Pemain Asing Dikritik, Pelatih Timnas U-20 Pilih Jumlahnya Dibatasi

Ia menilai kebijakan tersebut bisa menghambat perkembangan pemain lokal yang membutuhkan lebih banyak kesempatan bermain. Van Kempen mendukung pembatasan jumlah pemain asing agar talenta muda Indonesia bisa lebih berkembang. Ketua PSSI Erick Thohir pun mengajukan pengurangan jumlah pemain asing di line-up menjadi maksimal tujuh pemain per pertandingan demi keseimbangan kompetisi dan pembinaan pemain lokal. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran INDONESIA SCORE.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Van Kempen Batas Pemain Asing Penting Untuk Talenta Lokal

Van Kempen, yang juga menjabat sebagai asisten pelatih Timnas U-23, menekankan pentingnya pembatasan jumlah pemain asing demi membuka ruang bagi pemain-pemain muda Indonesia. Ia menyebutkan bahwa terlalu banyak pemain asing justru bisa menghambat jam terbang pemain lokal, terutama di usia emas perkembangan mereka.

“Jika terlalu banyak pemain asing, maka para talenta muda tidak punya cukup waktu bermain. Padahal mereka butuh itu untuk berkembang,” ujar Van Kempen. Ia menambahkan bahwa I League seharusnya menjadi wadah kompetisi yang berimbang antara kualitas dan pengembangan pemain nasional, bukan hanya mengandalkan kekuatan impor.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Regulasi U-23: Satu Pemain Wajib Starter Selama 45 Menit

Sebagai bentuk kompensasi terhadap dominasi pemain asing, I League juga menetapkan aturan pemain muda U-23. Setiap klub wajib memiliki lima pemain kelahiran 2003 atau lebih muda, dengan minimal satu di antaranya harus bermain sebagai starter selama 45 menit dalam setiap laga.

Meski aturan ini dinilai positif, Van Kempen mengingatkan bahwa kebijakan itu akan sia-sia bila peran pemain muda hanya bersifat simbolis. “Jangan cuma dimainkan karena aturan, tapi harus jadi bagian dari strategi tim. Jika tidak, itu hanya jadi formalitas,” tegasnya.

Menurutnya, pendekatan menyeluruh dalam pembinaan pemain muda perlu diintegrasikan, baik di level klub maupun timnas. Oleh karena itu, ia dan tim kepelatihan berencana membangun sistem pelatihan seragam di semua kelompok usia timnas.

Baca Juga: Pelatih Malaysia Angkat Tangan! Akui Timnas U-23 Indonesia Lebih Unggul!

Erick Thohir Turun Tangan Maksimal 7 Pemain Asing

Erick Thohir Turun Tangan Maksimal 7 Pemain Asing

Mendengar pro dan kontra yang berkembang, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akhirnya mengambil sikap tegas. Pada 16 Juli 2025, Erick mengirim surat resmi ke I League untuk mengurangi jumlah pemain asing yang diizinkan tampil dalam satu pertandingan.

“Kami melihat bahwa delapan pemain asing dalam satu laga itu terlalu banyak. Maka, kami putuskan maksimal tujuh pemain asing saja yang boleh dimainkan,” ungkap Erick Thohir. Keputusan ini menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pelatih, pengamat, dan fans, yang menilai bahwa ini adalah langkah tepat untuk menjaga keseimbangan antara kualitas kompetisi dan pembinaan talenta lokal.

Menyatukan Visi Sepak Bola Nasional Lewat Timnas Muda

Frank van Kempen juga menyoroti pentingnya keseragaman dalam pola Pelatih Timnas U-20. Ia mengusulkan agar semua pelatih timnas dari U-16 hingga U-23 menggunakan filosofi yang sama, agar pemain lebih siap saat naik level.

“Kami ingin semua pelatih memiliki visi yang sama, cara melatih yang sama. Sehingga ketika pemain naik ke timnas senior, mereka sudah siap secara mental dan taktik,” katanya. Pendekatan ini dinilai sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya bergantung pada regulasi liga, tetapi juga membangun fondasi kuat dari akar rumput hingga ke level elite.

Kesimpulan

Wacana 11 pemain asing di Super League 2025/2026 telah memicu debat yang menguak dilema lama sepak bola Indonesia: mengejar prestasi instan atau membina kekuatan jangka panjang. Suara pelatih seperti Frank van Kempen menjadi pengingat bahwa pemain muda butuh ruang dan kepercayaan. Bukan sekadar menjadi penggembira dalam sistem kompetisi.

Dengan langkah pembatasan dari Erick Thohir dan visi pelatihan timnas yang lebih terarah. Ada harapan bahwa Indonesia dapat membangun ekosistem sepak bola yang sehat, berprestasi, dan berkelanjutan. Regulasi hanyalah alat yang terpenting adalah bagaimana komitmen semua pihak untuk benar-benar mengembangkan pemain lokal secara menyeluruh.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INDONESIA SCORE.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.bola.com
  2. Gambar Kedua dari www.infoindonesia.id