Liga Champions Wanita sudah memasuki babak akhir, dengan pertandingan perempat final kedua akan berlangsung minggu ini.
Para pesaing biasa — Chelsea , Lyon , Barcelona — turut bersaing sementara tim-tim seperti Real Madrid dan Arsenal juga ikut memburu kejayaan Eropa. INDONESIA SCORE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Kilas Balik Sejarah Liga Champions Wanita
Awalnya dikenal sebagai Piala Wanita UEFA pada tahun 2001, turnamen ini mengalami evolusi signifikan. Di awal perjalanannya, 33 tim bersaing untuk menjadi yang terbaik. Format berubah seiring waktu, dengan final dua leg diperkenalkan sebelum akhirnya menjadi satu pertandingan puncak. Pada musim 2009-10, turnamen ini resmi berganti nama menjadi Liga Champions Wanita, membuka pintu bagi tim-tim runner-up dari liga domestik.
Perubahan format terus berlanjut, termasuk pengenalan babak penyisihan grup dengan 16 tim di musim 2021-22. Bahkan, format Liga ini terus berkembang, dengan rencana perubahan yang akan menyelaraskannya dengan format Liga Champions pria, menampilkan fase liga yang lebih luas dan babak gugur yang lebih seru.
Perubahan-perubahan ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan daya saing dan popularitas sepak bola wanita di Eropa.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Lyon Sang Raja di Eropa
Olympique Lyon adalah tim yang paling sering meraih gelar juara Liga Champions Wanita. Mereka telah mengangkat trofi sebanyak delapan kali, sebuah rekor yang sulit untuk disaingi. Kemenangan pertama mereka terjadi pada tahun 2011, mengalahkan Turbine Potsdam. Dominasi Lyon berlanjut dari tahun 2016 hingga 2022, di mana mereka berhasil meraih enam gelar dalam tujuh musim.
Keberhasilan ini menjadikan Lyon sebagai kekuatan dominan dalam sepak bola wanita Eropa, dan menjadi inspirasi bagi tim-tim lain yang ingin meraih kesuksesan serupa. Sonia Bompastor juga mencetak sejarah dengan menjadi orang pertama yang memenangkan Liga Champions Wanita sebagai pemain dan pelatih.
Baca Juga: Thomas Tuchel Menyadari Betapa Lambatnya Inggris untuk Piala Dunia
Tim-Tim Lain yang Pernah Merasakan Gelar Juara
Selain Lyon, beberapa tim lain juga telah mencicipi manisnya gelar juara Liga Champions Wanita. Eintracht Frankfurt berada di urutan kedua dengan empat gelar. Barcelona, Turbine Potsdam, Umea, dan Wolfsburg juga telah menunjukkan kualitas mereka dengan masing-masing meraih beberapa gelar. Duisburg juga pernah meraih satu gelar pada tahun 2009.
Keberagaman tim pemenang ini menunjukkan bahwa persaingan di Liga ini sangat terbuka, dan memberikan kesempatan bagi tim-tim dari berbagai negara untuk bersinar. Daftar juara ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya level kompetisi dan investasi dalam sepak bola wanita di seluruh Eropa.
Bagaimana dengan Tim dari Inggris?
Arsenal menjadi satu-satunya tim asal Inggris yang pernah memenangkan Liga Champions Wanita. Mereka meraihnya pada tahun 2007 ketika masih bernama Piala Wanita UEFA, mengalahkan Umea di final. Sayangnya, belum ada tim Inggris lain yang mampu mengikuti jejak mereka. Chelsea hampir meraih gelar pada tahun 2021, tetapi dikalahkan oleh Barcelona di final.
Meskipun demikian, sepak bola wanita di Inggris terus berkembang, dan ada harapan bahwa tim-tim Inggris lainnya akan segera mampu bersaing untuk meraih gelar Liga ini di masa depan. Para pemain Chelsea berambisi untuk memenangkan trofi Liga Champions Wanita demi pelatih mereka, Emma Hayes. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik indoskorupdate.com.