Indonesia tidak mengirimkan wakil di sektor tunggal putri dan ganda putri pada turnamen bergengsi BWF World Tour Super 750, Singapore Open 2025.
Keputusan ini menjadi sorotan karena secara tradisional Indonesia. Merupakan salah satu negara dengan kekuatan bulutangkis yang kuat di berbagai sektor, termasuk putri. Tidak adanya wakil Indonesia di dua sektor tersebut memberikan gambaran strategi baru yang diambil oleh tim bulutangkis Indonesia dalam menghadapi ajang tahun ini.
Berikut ini, kami akan memberikan informasi terbaru seputar Bulu Tangkis yang pastinya telah kami rangkum di INDONESIA SCORE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Tidak Ada Wakil di Sektor Tunggal Putri dan Ganda Putri
Indonesia secara resmi tidak menurunkan pemain di nomor tunggal putri dan ganda putri pada Singapore Open 2025. Dilangsungkan di Singapore Indoor Stadium pada tanggal 27 Mei hingga 1 Juni 2025. Dalam daftar pemain yang dirilis oleh PBSI, hanya terdapat tujuh wakil Indonesia yang akan berlaga. Terdiri atas satu tunggal putra, tiga pasangan ganda putra, dan tiga pasangan ganda campuran. Tidak adanya wakil di sektor putri tersebut jelas mengurangi jumlah kontestan Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Indonesia menurunkan 11 wakil.
Keputusan tidak mengirimkan pemain di sektor putri ini cukup mengejutkan, terutama mengingat sejarah dan prestasi Indonesia di nomor tersebut. Gregoria Mariska Tunjung yang menjadi sorotan pada tahun sebelumnya karena berhasil mencapai semifinal tunggal putri, bahkan tidak tampil di Singapore Open 2025. Hal ini juga berlaku untuk pasangan ganda putri sebelumnya seperti Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sempat menunjukkan performa bagus di edisi 2024 hingga perempat final. Namun kini sudah memiliki pasangan masing-masing dan tidak turun di turnamen ini.
Fokus Pada Sektor Putra dan Ganda Campuran
Absennya wakil putri membuat Indonesia sepenuhnya mengandalkan sektor putra dan ganda campuran dalam ajang ini. Dalam sistem seleksi pemain dan pengaturan strategi, Indonesia tampak memberikan fokus pada sektor yang dianggap berpeluang menyumbang gelar dan poin penting di turnamen ini.
Satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia adalah Jonatan Christie, yang juga menjadi satu-satunya wakil tunggal putra di ajang ini. Singapore Open 2025 menjadi debut baginya sebagai pemain profesional setelah memutuskan keluar dari Pelatnas PBSI Cipayung. Dengan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya, Jonatan Christie diharapkan dapat membawa hasil positif bagi Indonesia.
Baca Juga: Chelsea Kejar Sejarah Eropa di Final Conference League
Alasan dan Implikasi Keputusan Tidak Menurunkan Wakil Putri
Beberapa analis dan pihak terkait memandang keputusan Indonesia. Untuk tidak mengirim wakil di sektor tunggal dan ganda putri sebagai strategi fokus jangka panjang. Menurut pengamatan, hal ini juga sebagai bentuk persiapan khusus menghadapi turnamen lain yang dianggap lebih strategis, seperti Indonesia Open 2025 yang berlangsung beberapa hari setelah Singapore Open.
Selain itu, kondisi internal seperti perubahan pasangan pemain ganda putri dan masa recovery beberapa atlet menjadi alasan lain dibalik kebijakan ini. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti resmi berpisah pasangan dan memilih membentuk duet baru. Sehingga belum siap tampil kompak dalam tur Singapore Open kali ini.
Sektor tunggal putri Indonesia saat ini juga tengah dalam masa transisi dengan munculnya generasi baru yang sedang diasah dan belum sepenuhnya siap berlaga di level turnamen Super 750. Hal ini mengakibatkan keterbatasan pemain yang siap berkompetisi. Sehingga membuat PBSI memilih untuk fokus pada persiapan yang lebih matang dan bertahap.