Wrexham bisa menjadi tim Liga Premier dan mencapai sampai tahun depan. Katakan dengan cepat dan kedengarannya tidak begitu luar biasa, tetapi hanya dua tahun setelah memenangkan gelar Liga Nasional untuk lolos dari divisi kelima sepak bola Inggris, klub milik Hollywood itu berada di jalur yang tepat untuk mencapai Liga Primer pada tahun 2026.
Skenario impian? Naskah Hollywood yang sempurna? Tentu saja, tetapi di sinilah kerja keras pemilik klub Ryan Reynolds dan Rob McElhenney dimulai, dan itu tidak akan murah. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi mengenai sepak bola menarik lainnya hanya klik INDONESIA SCORE.
Perjalanan Luar Biasa Wrexham di Bawah Sentuhan Hollywood
Siapa sangka tim sepak bola kecil dari Wales bisa membuat dunia terpana? Wrexham AFC, klub yang dua tahun lalu masih berkutat di divisi kelima sepak bola Inggris, kini punya peluang besar untuk mencapai Liga Premier pada 2026. Semua berkat sentuhan ajaib dari dua bintang Hollywood, Ryan Reynolds dan Rob McElhenney, yang membeli klub ini hanya dengan Rp 40 miliar pada 2021.
Sejak diambil alih oleh “Rob dan Ryan” (begitu fans menyebut mereka), Wrexham meraih dua promosi berturut-turut. Mereka keluar dari Liga Nasional, lalu naik dari Liga Dua, dan sekarang sedang berjuang di Liga One. Kisah mereka bahkan diangkat menjadi serial TV “Welcome to Wrexham” yang membuat klub kecil ini terkenal di seluruh dunia.
Jika berhasil promosi dari Liga One musim ini, mereka akan bermain di Championship (divisi kedua) musim depan – untuk pertama kalinya sejak 1982. Dari sana, Liga Premier tinggal selangkah lagi. Bayangkan, klub yang dua tahun lalu masih berstatus “non-league” bisa menghadapi Manchester United, Liverpool, dan Arsenal!
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Langkah Menuju Promosi Liga One ke Championship
Kemenangan penting 1-0 atas Wycombe Wanderers baru-baru ini membuat Wrexham naik ke posisi kedua klasemen Liga One. Dengan sembilan pertandingan tersisa, mereka berada di posisi promosi otomatis, meski bersaing ketat dengan Wycombe yang punya selisih gol lebih baik. Birmingham City masih memimpin jauh di puncak klasemen dengan keunggulan 12 poin.
Tim asuhan Phil Parkinson ini harus konsisten sampai akhir musim. Mereka butuh menjaga performa, terutama di lini depan, untuk memastikan posisi dua besar. Gol Sam Smith di menit 78 yang mengalahkan Wycombe adalah contoh karakter juara yang mereka butuhkan di sisa musim.
Jika berhasil bertahan di posisi dua, Wrexham akan mencetak sejarah dengan tiga promosi berturut-turut. Prestasi ini luar biasa mengingat tidak ada tim yang pernah langsung melompat dari Liga Nasional ke Liga Premier dalam waktu sesingkat itu. Luton Town membutuhkan sembilan tahun untuk melakukan perjalanan serupa.
Baca Juga: Clippers Bangkit Dramatis, Taklukkan Jazz 120-116 di Laga Overtime
Tantangan Membangun Tim untuk Level Berikutnya
Skuad Wrexham saat ini sebagian besar adalah pahlawan promosi dua musim sebelumnya. Namun, seperti dikatakan Stuart Webber (mantan direktur olahraga Norwich dan Huddersfield), “langkah menuju Championship sangatlah besar” dan “beberapa pemain Wrexham pernah bermain di Liga Nasional”. Ini berarti ada kesenjangan kualitas yang perlu diatasi.
Paul Mullin, striker hebat yang mencetak 47 gol di musim promosi Liga Nasional dan 26 gol di Liga Dua, kini hanya mencetak lima gol dalam 32 pertandingan. Pemain kunci lainnya seperti Ollie Palmer dan Elliot Lee juga mulai kehilangan tempat utama. Ini menunjukkan perlunya perekrutan pemain dengan kualitas Championship.
Berbeda dengan Birmingham yang menghabiskan Rp 570 miliar untuk belanja pemain atau Ipswich Town yang menggelontorkan Rp 155 miliar di musim promosi mereka, Wrexham baru menghabiskan sekitar Rp 96 miliar sejak promosi dari Liga Dua. Pemain termahal mereka, Sam Smith, dibeli seharga Rp 40 miliar – jauh di bawah standar Championship.
Kebutuhan Infrastruktur dan Keuangan
Salah satu tantangan terbesar adalah fasilitas. Wrexham belum memiliki tempat latihan sendiri, dan stadion mereka, Stōk Cae Ras (The Racecourse Ground), hanya menampung 13.300 penonton. Jika dibandingkan dengan Ipswich (29.600) atau Birmingham (29.400), pendapatan tiket Wrexham hanya separuhnya.
Beruntung, pendapatan komersial klub meningkat dua kali lipat menjadi Rp 200 miliar berkat koneksi Hollywood. Angka ini diperkirakan akan terus tumbuh berkat popularitas global klub. Namun tetap saja, untuk bertahan di Championship dan mencapai Liga Premier, investasi besar untuk infrastruktur dan latihan sangat dibutuhkan.
Reynolds dan McElhenney telah membuktikan komitmen mereka dengan memenuhi semua janji. Seperti kata Webber, “Mereka tidak seperti pemilik palsu yang memulai dengan semangat lalu menghilang.” Tapi tantangan keuangan untuk naik level akan jauh lebih besar, mungkin membutuhkan ratusan miliar rupiah.
Prospek Masa Depan dan Apa yang Diperlukan untuk Mencapai Liga Premier
Jalan Wrexham menuju Liga Premier membutuhkan kesabaran dan perencanaan matang. Mereka perlu meningkatkan skuad dengan pemain berkualitas Championship dulu, sebelum berpikir tentang Liga Premier. Ini berarti investasi yang jauh lebih besar daripada yang sudah dilakukan sejauh ini.
Infrastruktur klub juga harus ditingkatkan secara signifikan. Stadion yang lebih besar, fasilitas latihan modern, dan sistem pengembangan pemain muda yang kuat adalah keharusan. Semua ini membutuhkan dana besar yang mungkin melebihi kemampuan pemilik saat ini, kecuali mereka mendapatkan investor tambahan.
Yang paling penting, Wrexham perlu mempertahankan momentum dan dukungan penggemar sambil tetap realistis. Seperti pesan Webber, “Jika Wrexham dipromosikan, saya harap proyek tersebut mendapatkan kesabaran yang dibutuhkan.” Dengan manajemen bijak, dukungan finansial berkelanjutan, dan sedikit keajaiban Hollywood, mimpi Liga Premier mungkin saja menjadi kenyataan pada 2026. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik indoskorupdate.com.